Manusia yang selalu menuruti keserakahan nafsunya dapat digambarkan sebagai Hiranyakasipu. Dia mempunyai obsesi menjadi penguasa abadi yang tidak bisa mati. Brahma, Kekuatan Mencipta mengatakan bahwa dia sendiri pun tidak abadi, dia tunduk kepada Dia yang tak terjelaskan yang merupakan awal dan akhir kehidupan. Dengan referensi yang ada dalam otaknya, Hiranyakasipu telah meminta bahwa tidak ada satu pun ciptaan yang menjadi penyebab kematiannya. Tidak ada senjata yang bisa membunuhnya. Sepanjang hari dan sepanjang malam dia tak bisa mati. Manusia tak bisa membunuhnya. Binatang juga tak bisa membunuhnya. Dia tak bisa mati di bumi maupun di langit. Bagi dia keadaan itu sama dengan hidup abadi. Dan, permintaan itu dikabulkan Brahma. Baca lebih lanjut
Filed under: kearifan lokal | Tagged: alam, anand krishna, atisha, bhagavad gita, hiranyakasipu, kesadaran, wayang, Wisnu | Leave a comment »