- Keheningan bukanlah ketiadaan kebisingan, melainkan ketiadaan pikiran.
*1 Maranatha halaman 89
- Hati yang tidak tergantung pada sesuatu di luar. Hati yang tidak berdoa untuk meminta, tetapi untuk mensyukuri. Hati yang tidak cengeng. Hati yang ceria; hati yang bersuka-cita; hati yang senantiasa menari dan menyanyi. Hati yang tengah merayakan hidup!
*2 Neo Psyhic Awareness halaman 27
- “Hatimu tertutup, bukalah hatimu, biarlah angin segar memasuki ruang hatimu… biarlah hatimu berlembab…” Mereka yang memahami maksud bisikan dan membuka diri, menemukan cinta, menemukan kasih dalam keterbukaan itu.
*3 Ishq Ibadat halaman 4
- Bukalah hatiku sehingga terdengar suara-Mu yang berasal dari dalam diriku juga. Selama ini yang terbuka hanyalah pikiran kita. Itu pun baru terbuka sedikit saja.
*4 Fiqr halaman 81
Di depan rombongan Sri Rama yang menemuinya, Dewi Sinta mengheningkan cipta. Semua yang hadir menunggu dengan penuh kesabaran. Suasana damai menyelimuti semua insan. Beberapa saat kemudian Dewi Sinta membuka matanya. Dirinya baru saja mengingat kala berada di pondok sederhana di kaki pegunungan yang indah. Terdengar bunyi burung bersahutan dilatarbelakangi gemericik suara aliran air Sungai Tamsa. Kemudian dia mengucapkan syair ungkapan perasaan dan semua yang hadir menyimak penuh perhatian… Baca lebih lanjut
Filed under: ramayana, wayang | Tagged: anand krishna | Leave a comment »