Perjalanan Batin Dewi Sinta Bagian Kedua, Melahirkan Putra Kembar Perkasa

Dunia masih belum selesai dengan evolusi fisiknya. Sementara itu, para pecinta sudah mengalami evolusi batin, maka dunia tidak dapat memahami keadaan para pecinta. Dunia akan selalu menolak para pecinta seperti itu, termasuk keluarga dan kerabat terdekatnya. Kalau mau menapaki jalur itu, kita harus bersiap-siap untuk itu. Jalan yang sedang kita tempuh adalah jalan yang tidak sering ditempuh. Berapa banyak orang tua yang memberi nama nabi atau orang suci kepada anak mereka dan berharap anak mereka akan mengikuti jejak nabi dan orang suci itu? Banyak yang berharap; segelintir yang memenuhi harapan. Dan, hanya hitungan jari yang berhasil. *1 Kidung Agung

Hasta Brata

Ego Dewi Sinta telah sirna. Dalam keadaan ‘no-mind’, dia pasrah kepada Gusti. Ketika Rahwana beserta balatentaranya berhasil dihancurkan pasukan Sri Rama. Dan, ketika Sri Rama tidak mau menjajah negara Alengka dengan menyerahkan tampuk pimpinan kerajaan Alengka kepada Wibisana adik Rahwana, Dewi Sinta semakin bersyukur kepada Gusti bahwa dia dikaruniai suami yang bijaksana. Suaminya adalah Gusti yang mewujud untuk membimbing manusia. Dirinya tertegun kala suminya memberikan nasehat dalam pelantikan Wibisana sebagai Raja Alengka. Nasehat yang diberi judul Hasta Brata. Sebagai raja Wibisana harus meneladani delapan sifat alam. Baca lebih lanjut