Kesadaran Manusia Sebagai Penyewa Dunia

Sehabis penyuluhan terhadap masyarakat yang tinggal di bantaran sungai, seorang penyuluh ngudarasa, berkeluh kesah dengan penyuluh temannya. Mari kita dengarkan pembicaraan mereka.

 

Penyuluh pertama: Reformasi sudah berjalan hampir sepuluhan tahun, tetapi dampak negatifnya masih terasa. Bantaran sungai ini tadinya hanya berupa semak-semak tak terawat. Pejabat yang merasa sebagai penguasa pada waktu itu membiarkan pendukungnya mengolah bantaran sungai. Sehingga sekarang menjadi kemriyek, padat seperti saat ini, sulit untuk ditata. Padahal bencana banjir setiap saat mengintainya.

 

Penyuluh kedua:  Kami mengamati, pertama kali hanya ada tanaman kacang dan jagung, kemudian dilengkapi pohon pisang, seterusnya berdiri gubuk, gudang dan akhirnya menjadi rumah bertingkat. Setiap menjelang pilkada, apakah pemilihan Bupati/Walikota atau pemilihan Gubernur selalu saja penertiban terkendala, karena banyaknya, masyarakat bantaran sungai mempunyai jumlah suara yang signifikan dalam setiap pilkada.

  Baca lebih lanjut

Keyakinanan Bhima Terhadap Guru

Tidak semua petunjuk alam itu bersifat langsung. Sering sekali seseorang begitu yakin mengerjakan sesuatu sesuai dengan intuisinya, dan ternyata ketika sedang mengerjakan hal tersebut, dia malah bertemu dengan hal lain yang sudah lama didambakannya. Alam memberikan jalan kepada orang yang bersungguh-sungguh, lahir dan batin meniti ke dalam diri. Gambaran tersebut dapat dilihat pada perjalanan spiritual Bhima. Bhima yakin dan patuh menjalankan perintah Guru Drona. Para kerabatnya mengingatkan bahwa perintah Guru Drona mungkin akan menjerumuskan dirinya, agar dia mati dan Korawa menang perang melawan Pandawa. Akan tetapi Bhima tetap teguh, “Aku yakin kepada Gusti Yang Menguasai Kehidupan. Gusti menggunakan Guru Drona sebagai pemanduku. Bagiku perintahnya adalah Perintah Gusti. Kalau pun aku akan mati, itu sudah saya pertimbangkan, akan tetapi sudah merupakan bawaanku bahwa aku akan mempertahankan kehidupanku selagi bisa kulakukan”. Bukan hanya perintah Guru Drona dapat diselesaikan, akan tetapi Bhima malah dapat menemukan jati dirinya, sehingga nama Bhima tetap menjadi idola sampai beberapa ribu tahun sesudah kematiannya. Sampai berapa lama nama kita masih eksis dalam percaturan masyarakat? Bhima sudah membuktikan kualitasnya.

Baca lebih lanjut