Sadewa Dipandu Semar Meruwat Kesucian Ibu Pertiwi

Wahai momonganku Sadewa, ruwatlah Dewi Uma dan kembalikan kesuciannya! Kesalahannya yang lalu dalam menentukan pilihan hidup mengakibatkan dirinya hidup dalam suasana kegelapan, kebuasan dan kengerian Alas Setra Ganda Mayit. Lakumu perlu diteladani putra-putri bangsa untuk meruwat bangsa dan mengembalikan jati diri Ibu Pertiwi.” Pesan Romo Semar kepada Sadewa.

Keterkaitan manusia masa kini dan masa leluhur pada zaman dahulu

Cerita yang digambarkan pada relief Candi Sukuh mengungkapkan cerita Sudamala. Sebuah peninggalan leluhur yang mempunyai visi ke depan untuk mengembalikan jati diri sebuah bangsa. Karena lupa akan jati dirinya, sebagian masyarakat telah keliru memilih budaya luar yang kurang selaras dengan lingkungan bumi pertiwi dan kurang pas dengan sifat genetik warisan leluhur.

Genom manusia sebagai semacam otobiografi yang tertulis dengan sendirinya – berupa sebuah catatan, dalam bahasa genetis, tentang semua nasib yang pernah dialaminya dan temuan-temuan yang telah diraihnya, yang kemudian menjadi simpul-simpul sejarah species kita serta nenek moyangnya sejak pertama kehidupan di jagad raya. Genom telah menjadi semacam otobiografi untuk species kita yang merekam kejadian-kejadian penting sesuai dengan keadaan sebenarnya. Kalau genom dibayangkan sebagai buku, maka buku ini berisi 23 Bab, tiap Bab berisi beberapa ribu Gen. Buku ini berisi 1 Milyar kata, atau kira-kira 5.000 buku dengan tebal 400-an halaman. Baca lebih lanjut