Pergolakan Batin Sang Adipati Karna dan Kemantapannya dalam Membela Ibu Pertiwi

Adipati Karna sadar bahwa pihak Korawa yang dipilihnya berada di pihak yang salah. Akan tetapi, pada saat negeri Hastina berperang, dia merasa mendapat anugerah untuk mempersembahkan jiwa dan raganya sebagai balas budi terhadap kemuliaan yang telah diterimanya. Karna berperang sepenuh hati demi negara yang selama ini memberikan kehidupan dan kehormatan kepadanya. Yang Maha Kuasa telah memberi kesempatan untuk berbakti terhadap negara, dan anugerah itu diterimanya dengan penuh kebanggaan. Bagi Karna perang ini bukan saat berpikir menang atau kalah, dia larut dalam persembahannya, mati pun dia rela…….

Sri Mangkunegara IV

Figur teladan kedua dalam Serat Tripama karya Sri Mangkunegara IV adalah Adipati Karna. Sri Mangkunegara IV sendiri adalah seorang raja yang bijaksana, yang mampu menggugah semangat warganya untuk berjuang tanpa pamrih demi negara. Beliau pun seorang pengusaha yang handal dengan mendirikan Pabrik Gula di sekitar Surakarta yang merupakan pabrik yang sukses pada zamannya. Beliau meneruskan nasehat Sri Mangkunegara I yang berpesan bahwa setiap warga harus: “Melu handarbeni, melu hangrungkebi, mulat sariro hangroso wani” bagi negaranya. Setiap warga harus bertanggung jawab: merasa memiliki, membela dengan penuh pengorbanan, serta mengadakan intropeksi terhadap tindakan bangsanya. Baca lebih lanjut